SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA KLIK GAMBAR LOGO STIKES BINA PUTERA BANJAR UNTUK MENGETAHUI LEBIH BANYAK TENTANG KAMPUS KAMI
ꜜꜜ
ANALISA SWOT
DI SUSUN OLEH :
DIVI FAHRIZAL PAMUNGKAS
A. Pengertian
Rencana
strategis mempersiapkan arah rencana jangka panjang yang berkembang atas dasar
3 landasan, yaitu:
1. Kepentingan
sosio-ekonomik organisasi
2. Nilai-nilai
dan filosofi dari manajer puncak
3. Penilaian
mengenai kekuatan maupun kelemahan dalam lingkungan internal dan eksternal
organisasi. Disinilah letaknya analisis SWOT
SWOT
singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity dan Threats; atau Kekuatan,
Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman. Analisis SWOT berupaya menentukan metoda
untuk memanfaatkan secara maksimal semua kekuatan yang ada serta peluang-peluang
yang terbuka, sekaligus meminimalkan semua kelemahan dan ancaman yang dihadapi.
Analisis SWOT dilandasi oleh suatu logika bahwa keberhasilan suatu
usaha/organisasi ditentukan oleh kondisi internal dan eksternal
usaha/organisasi yang bersangkutan. Analisis SWOT (SWOT Analysis) merupakan
metode perencanaan strategis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
faktor-faktor Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang
(Opportunities), dan Ancaman (Threats) yang mungkin dihadapi dalam mencapai tujuan
kegiatan usaha dalam skala yang lebih luas. Untuk keperluan tersebut
diperlukan kajian mengenai aspek-aspek lingkungan usaha , baik yang berasal
dari lingkungan internal maupun lingkungan eskternal yang mempengaruhi strategi
“pengelola usaha” untuk mencapai tujuan usahanya. Analisis SWOT merupakan
bagian dari proses perencanaan / pengembangan usaha. Dalam proses perencanaan /
pengembangan usahanya, dibutuhkan penilaian mengenai kondisi saat ini dan
gambaran ke depan yang mempengaruhi proses pencapaian tujuan usaha tersebut.
Dengan analisis SWOT dapat diketahui karakteristik dari kekuatan utama,
kekuatan tambahan, faktor netral, kelemahan utama dan kelemahan tambahan,
berdasarkan analisis lingkungan-usaha internal dan eksternal. Potensi
suatu “usaha” untuk dapat berkembang dipengaruhi oleh : bagaimana “usaha” dapat
memanfaatkan pengaruh luar sebagai kekuatan tambahan, dan pengaruh lokal dari
dalam yang dapat lebih dimaksimalkan.
B. SWOT
1. Strengths
(faktor kekuatan)
Kekuatan
internal organisasi menyangkut situasi dan kondisi, yaitu potensi yang
dimiliki, seperti:
a. Cita-cita,
kebijakan
b. Tugas
pokok, fungsi dan sasaran
c. Filosofi
dan tata nilai
d. Jumlah
personel, keterampilan dan pengalaman
e. Tingkat
kesetiakawanan personel
f. Teknologi
yang dimiliki
2. Weaknesses
(faktor kelemahan)
Berbagai
kondisi internal yang melemahkan atau kurang kondusifnya upaya mengejar
visi/misi organisasi, seperti:
a. Buruknya
birokrasi organisasi
b. Lemahnya
disiplin pegawai
c. Adanya
jabatan rangkap
d. Rendahnya
kesejahteraan pegawai
e. Lemahnya
etos kerja
f. Lemahnya
infrastruktur
3. Opportunities
(faktor peluang)
Merupakan
faktor eksternal yaitu tersedia pada lingkungan yang harus dimanfaatkan oleh
organisasi, seperti
a. Ketersediaan
sumber tenaga kerja
b. Kesadaran
dan ketaatan masyarakat terhadap hokum
c. Kesadaran
politik masyarakat
d. Jaminan
keamanan
Peluang
dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan :
a. Low,
jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya juga
kecil
b. Moderate
: jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian
kecil atau sebaliknya.
c. Best,
jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang tercapainya juga
besar.
4. Threats
(faktor ancaman)
Ancaman
adalah segala sesuatu yang terjadi akibat kecenderungan perkembangan
(persaingan) dan tidak dapat dihindari. Ancaman juga dapat dilihat dari tingkat
keparahan pengaruhnya (seriousness) dan kemungkinan terjadinya (probability
of occurence). Ancaman dapat dikatagorikan :
1. Ancaman
utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi
dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa contingency
planning yang harus dilakukan institusi untuk mengantisipasi.
2. Ancaman
tidak-utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknya kecil dan
kemungkinan terjadinya kecil
3. Ancaman
moderat, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan
terjadinya rendah dan sebaliknya
Matriks
SWOT
S
(Strength)
Tentukan
faktor2 kekuatan internal
|
W
(Weakness)
Tentukan
faktor2 kelemahan internal
|
|
O
(Opportunity)
Tentukan
faktor2 peluang eksternal
|
Strategi
SO: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
|
Strategi
WO: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
|
T
(Threat)
Tentukan
faktor2 ancaman eksternal
|
Strategi
ST: Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
|
Strategi
WT: Ciptakan strategi yang meminimalkan kelamahan dan menghindari ancaman
|
Analisis
SWOT
sd
internal
peningkatan
kerja
sd
eksternal
|
kekuatan
(strengths)
1.
2.
|
kelemahan
(weaknesses)
1.
2.
|
peluang
(opportunities)
1.
2.
|
strategi
so: mengandung berbagai alternatif strategi yg bersifat memanfaatkan
peluang dgn mendaya gunakan keluaran/ kelebihan yg diminta perusahaan
|
strategi
wo:
bersifat
memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan perusahaan
|
tantangan
(threats)
1.
2.
|
strategi
st:
katagori
alternatif strategi yg memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
|
strategi
wt:
katagori
alternatif strategi sbg solusi dari assessment atas kelemahan perusahaan dan
ancaman yg dihadapi atau usaha menghindari ancaman utk mengatasi kelemahan
perusahaan
|
C. Langkah-langkah
SWOT
Dalam
penyusunan SWOT terdapat empat langkah utama :
1. Mengidentifikasi
strategi yang telah ada sebelumnya. Strategi ini mungkin tidak disusun
berdasarkan kebutuhan “usaha” menghadapi gejala perubahan lingkungan eskternal
yang ada, melainkan merupakan strategi “warisan” yang telah ada sejak lama.
2. Mengidentifikasi
perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi oleh “usaha” dan masih mungkin
terjadi di masa mendatang.
3. Membuat
cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan perubahan
lingkungan-usaha yang ada.
4. Menentukan
katagorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian apakah strategi yang
saat ini ada masih sesuai dengan perubahan lingkungan-bisnis di masa mendatang
: Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi kekuatan/peluang; kalau sudah
tidak sesuai , maka strategi itu merupakan kelemahan.
D. Strategi
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaangagasan, perencanaan, dan eksekusi suatu
aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Dalam strategi
yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema,
mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki
taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan
“taktik”. Lazimnya “taktik” memiliki ruang lingkup yang
lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun seringkali
orang mencampur-adukkan ke dua kata tersebut.
Ada
empat tingkatan Strategi
1. Enterprise
Strategy. Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Dalam strategi
enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh
interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi
itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha
untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2. Strategi
Korporat. Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering
disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu
organisasi.
3. Strategi
Bisnis. Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasar di tengah
masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para donor
dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh
keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya
organisasi ke tingkat yang lebih baik.
4. Strategi
Fungsional. Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang
suksesnya strategi lain. Strategi fungsional dibagi menjadi 3 :
a. Strategi
fungtional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi
hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan
dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
b. Strategi
fungtional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu
planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading,
motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating.
c. Strategi
isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi
lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang
selalu berubah.
Jenis-jenis
strategi :
1. Strategi
Integrasi. Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal,
semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal
memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan /
atau pesaing.
2. Strategi
Intensif. Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai
strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi
persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
3. Strategi
Diversifikasi. Ada tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi
konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun
masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau
jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut
diversifikasi horizontal. Menambahproduk atau jasa baru yang
tidak seperti di atas, disebut diversifikasi konglomerat.
4. Strategi
Defensif. Organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya,
divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi
melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan
kinerja yang sedang menurun. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau
bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal
yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih
lanjut.
Likuidasi
adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata
aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa
merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih
baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.
5. Strategi
Umum Michael Porter. Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang
dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan
biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.
E. menentukan
strategi berdasarkan analisis SWOT
Setelah
hasil analisis SWOT dilakukan yang menghasilkan faktor-faktor internal
(Kekuatan / Strengths dan Kelamahan / Weaknesses )
dan eksternal ( Peluang /Opportunities dan Ancaman / Threats ),
hasil tersebut digunakan untuk menentukan strategi-strategi, yaitu:
1. Startegi
SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk
mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
2. Strategi
WO yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk
mengatasi kelemahan (W) yang ada.
3. Strategi
ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S)
untuk menghindari ancaman (T)
4. Strategi
WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan
menghindari ancaman (T).
faktor-faktor
internal
faktor-faktor
eksternal
|
(S)
( Strengths/
Kekuatan.
|
(W)
Weaknesses /
Kelemahan
|
(O)
Opportunities/
Peluang
|
Strategi
SO:
mengembangkan suatu
strategi dalam memanfaatkan kekuatan (S) untuk mengambil manfaat dari peluang
(O) yang ada.
|
Strategi WO:
mengembangkan suatu
strategi dalam memanfaatkan peluang (O) untuk mengatasi kelemahan (W) yang
ada.
|
(T)
Threats/Ancaman
|
Strategi ST:
mengembangkan
suatu strategi dalam memanfaatkana kekuatan (S) untuk menghindari ancaman
(T).
|
Strategi SO:
mengembangkan
suatu strategi dalam mengurangi kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).
|
F. Metode
Survei untuk Analisis SWOT
Untuk
mendapatkan informasi dari berbagai narasumber melalui analisis SWOT di atas
digunakan metode survey dengan frame sample pihak-pihak (stakeholders) yang
bias memberikan penilaian aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi
kinerja suatu institusi atau lembaga. Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Melakukan
Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan gambaran awal dari peta
permasalahan yang dihadapi oleh “usaha” atau “institusi”. FGD harus dilakukan
dengan komprehensif artinya melibatkan seluruh stakeholders sehingga peta
permasalhaan yang terbentuk telah mewakili seluruh kepentingan stakeholders.
Karena sifatnya yang bersumber dari informasi kualitatif , maka pemilihan
peserta (nara sumber) yang credible sangat mempengaruhi hasil akhir dari FGD
sehingga harus dilakukan dengan beberapa kualifikasi khusus.
2. Pembuatan
kuesioner SWOT berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan dalam FGD.
Secara umum kuesioner ini memiliki katagorisasi penilaian sebagai berkut:
a. Penilaian
faktor internal dan eksternal. Responden memberikan preferensi opininya
terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dari “usaha” atau institusi pada
saat ini dan perkiraan di masa mendatang.
b. Penilaian
urgensi. Responden diminta untuk menilai tingkat urgensi faktor tersebut untuk
ditangani. Penilaian ini berhubungan dengan skala prioritas dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan pembangunan yang tercermin melalui faktor-faktor yang
dinilai.
Setelah
kuesioner terisi dan terkumpul semua, penilaian faktor dilakukan dengan
meranking bobot penilaian pada ”penilaian responden” yang memiliki nilai
maksimal 6 dan minimal 1. Faktor-faktor yang memiliki nilai di atas
median (atau rata-rata dilihat dari persebaran distribusi probabilitasnya)
disebut dengan ”kekuatan” pada analisis internal dan disebut ”peluang” pada
analisis eskternal. Sebaliknya faktor-faktor yang memiliki nilai
penilaian di bawah median disebut dengan ”kelemahan” pada analisis internal dan
disebut ”ancaman” pada analisis eksternal.
Suatu
kuadran faktor pembangunan dapat dibentuk, yaitu suatu blok yang menjelaskan
posisi dari kombinasi faktor internal dan eksternal pembangunan, dengan
kombinasi :
a. Kekuatan-peluang
(S-O),
b. Kekuatan-ancaman
(S-T),
c. Kelemahan-peluang
(W-O) dan
d. Kelemahan-ancaman
(W-T).
Sebelum
menentukan kuadran, harus dilihat terlebih dahulu uji konsistensi dari
pengolahan kuesioner SWOT. Uji konsistensi pengisian kuesioner
mensyaratkan dua asumsi utama, yaitu :
a. Untuk
Prioritas, rata-rata nilai prioritas seluruh faktor dominan (S/O) > faktor
non-dominan (W/T)
b. Untuk
Urgensi, rata-rata nilai urgensi faktor non-dominan (W/T) > faktor dominan
(S/O)
Menjumlahkan
seluruh bobot prioritas dan urgensi sehingga di dapatkan kombinasi nilai dari
faktor internal dan eksternal.
G. Pendekatan
dalam analisis SWOT
1. Pendekatan
Kuantitatif Analisis SWOT
Data
SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998)
agar diketahui secara pasti posisi “usaha” atau institusi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a. Melakukan
perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total perkalian
skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T;
Menghitung
skor :
1) Masing-masing
point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point
faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point
faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi
nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.
2) Perhitungan
bobot (b) masing-masing faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan.
Penilaian terhadap satu faktor dilakukan dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah
nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor)
dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).
3) Melakukan
pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T
(e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X,
sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu Y
4) Mencari
posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

Las Vegas - Casino, Restaurants - MapYRO
BalasHapusCasino, Restaurants. Las 서귀포 출장샵 Vegas, NV, 89109. Directions 시흥 출장마사지 · (702) 770-8000. Call Now 청주 출장마사지 · More 경산 출장마사지 Info. Hours, Accepts Credit Cards, Parking, PokéStop 의정부 출장안마